Pages

Saturday, October 17, 2015

Suka Duka Menjadi Istri Bule



Tidak pernah terpikir sebelumnya jika suatu saat nanti gw akan menikahi seorang pria berkebangsaan asing. Itu seperti mimpi, he came nowhere and he stole my heart. Ternyata jodoh itu memang selalu menjadi rahasia sang pencipta.
Memiliki pasangan bule memang memiliki suka duka tersendiri. Terutama tentang anggapan sebagian masyarakat yang memandang negatif hubungan wanita Indo dengan bule. Masyarakat kita masih berpikir bule itu makhluk eksklusif. Menikah dengan pria putih, hidung mancung, mata warna-warni ini semata-mata hanya untuk harta, menaikkan gengsi, merubah nasib, dll. Menikah dengan bule ternyata harus siap menerima omongan apapun dari orang lain dan mencoba  sabar untuk tidak terpancing emosi. :)


 ===============================***===============================

1. Dianggap cewek murahan.
Bule yang notabennya makhluk pecinta seks bebas, membuat cewek yang berjalan dengan bule dianggap cewek murahan/bayaran. Dari pengalaman pribadi ketika honeymoon di Bali, ada seorang pria bertanya “Mba, dibayar berapa semalam?” dengan sabarnya gw hanya jawab “Kenalkan ini suami saya.” Dan pria itu tidak malu ketika dia tau bule itu suami gw, pria itu malah jawab “oh suaminya. Kawin kontrak yah mba?” gw hanya tersenyum dan pergi tanpa harus melayani pertanyaannya. (Sambil jalan gw mikir,  kenapa ga dari pertama aja yah gw diemin)

2. Dianggap cewek matre.
Masih jaman yah mikir kalau semua bule itu kaya?? hihihi... Saudara-saudari yg kucinta, perlu anda ketahui tidak semua bule itu kaya. Bule juga manusia biasa yang bisa hidup pas-pasan. Kenapa kalian hanya berpikir semua cewek Indo menikah sama bule hanya ingin hartanya saja!?! (Pasti kebanyakan nonton gosip-gosip artis yah?). Please just stop!! Kalian tidak pernah tau banyak cewek Indo diluar sana yang berpendidikan tinggi, karir baik dan mereka menikah dengan bule. So ini artinya tidak semua cewek yang berhubungan dengan bule hanya bermotifkan harta. Cinta itu tak pandang ras, akang teteh!

3. Jadi pusat perhatian
Artis bukan tapi dilihatnya ampun deh sampai ga kedip. Badan sih jalan tapi lehernya itu lho elastis  sampai muter kebelakang cuma buat ngelihat kita. Jika kamu berjalan dengan mas bule, lihatlah sekitar kamu semua pasang mata tertuju pada kamu. Memperhatikan kalian dari ujung kaki sampai ujung rambut dan lalu mulutnya berkomat kamit mengeluarkan mantra "iiiih... ceweknya biasa aja!". Hahaha... Gw cuma bisa nyengir kalau dengar ada orang yang ngomong kaya gitu. Risih sih tapi kamu akan terbiasa mendengar sesuatu komentar negatif tentang kamu. Kebiasaan orang Indo yang  suka membicarakan orang lain yang bukan urusannya.

4. Korban prasangka
Ngejudgenya ga tanggung - tanggung cyiiin... Bukan hanya disangka cewek murahan dan cewek matre aja tapi cewek Indo yang berjalan dengan bule bisa disangka tour guide, cewek simpanan, pembantu, bule hunter, ga berpendidikan, dll. Semua prasangka buruk ada aja yang terdengar setiap gw jalan dengan suami. Besok-besok buku nikah sama ijazah gw laminating terus gw tempel deh di jidat.

5. Diperlakukan berbeda

Ini kadang bikin gemeess. Ini sering terjadi diperlakuan berbeda yang gw terima dari orang yang bekerja di hotel atau di resto. Hanya karena suami bule, mereka  memperlakukan suami gw lebih istimewa. Ketika check in mereka cuma berusaha bicara dengan suami gw, jelas-jelas gw yang ngomong pertama ke resepsionisnya. Gw cuma bisa senyum-senyum sendiri ketika mereka hanya berbicara bahasa inggris dengan suami gw dan suami gw ga mengerti apa yang mereka bicara. hahahaha… Kadang dapat perlakuan berbeda juga di resto (seperti gambar diatas), pelayannya lebih ramah ke suami daripada ke gw. Mereka langsung pasang muka cemberut pas nanya pesanan gw padahal gw udah senyum. Ini bukan perasaan tetapi memang kenyataan. (tapi ga semua seperti itu) masih banyak juga pelayan yang baik hati, yang memperlakukan kita dengan baik tanpa membeda-bedakan.

6. Semua harga jadi naik
Awal cerita dari naik taksi, gw ga tau kalau supirnya ga pasang argo. Tiba-tiba minta 200rb padahal cuma 13km atau sekitar 30 menit. Biasanya hanya 75rb-100rb’an. Gw bilang aja ko mahal banget, supirnya bilang “kan yang bayar mas bulenya, non!”. Ini juga terjadi ketika gw dan suami pergi ke pasar tradisional, semua harga bahan-bahan pokok jadi naik dengan alasan bule kan banyak uang neng. Hadeeeuh bapak, ibu, mas, mba, kita juga susah payah cari uang, bukannya pelit karena ga semua bule punya harta lebih kalau kita ada rejeki lebih juga kita ga akan sungkan memberi uang lebih.

7. Jadi tukang foto dadakan
Yang satu ini sih duka yang kadang membuat lucu. Bule meskipun bukan artis tapi fans dadakannya dimana-mana. Lagi asik jalan-jalan disebuah mall, ada beberapa anak sekolah yang bisik-bisik ke temannya lalu menghampiri gw hanya minta tolong fotoin mereka, sopan banget yee! Gw jadi tukang foto gratis + asistennya artis dadakan. Hahaha….

8. Banyak digoda cabe-cabean
Ini yang paling menyebalkan. Curi-curi pandang dan ngegodain suami orang. Dicuekin bukannya berhenti tapi malah makin kurang ajar. Maaf yah biasanya spg-spg yang menawarkan barang yang tidak berkualitas jadi nyari spgnya asal-asalan dan kerjanya tidak professional. Nawarin barang sih kaya nawarin diri... Nauzubillah min zalik.

 ===============================***===============================


1. Belajar bahasa inggris GRATIS!
Kapan lagi bisa belajar bahasa inggris gratis dengan native speakernya. Ketemu setiap hari pula. hehehe…

2. Open minded, tidak posesif dan menerima apa adanya
Bule itu makhluk super duper simple yang pernah gw kenal (kalau kalian bisa mengikuti cara jalan berpikirnya). Mereka tidak pernah posesif (jarang melarang ini itu) tidak melarang bukan arti tidak peduli, mereka punya cara sendiri untuk menunjukkan rasa peduli mereka, ga pernah cemburu buta, asik buat diajak ngobrol apapun, bertukar pikiran, menjadi pendengar yang baik dan menerima apa adanya kita (tidak mencoba mengubah kita menjadi apa yang mereka mau).

3. Ga ribet masak

Gw emang bukan cewek yang pinter masak. hahaha… Makanan bule itu lebih simple dibandingkan makanan Indonesia. Contoh untuk sarapan mereka aja kadang kita tidak butuh memasaknya hanya makan roti, cereal, buah-buahan, etc. Makanan berat mereka biasa hanya dinner. So sangat simple kan… ;)

4. Keluarga tidak ikut campur
Ini salah satu yang gw suka dari kebiasaan mereka yang tidak mencampuri urusan orang lain. Jangankan orang asing, urusan keluarga yang bersifat pribadi aja keluarga lain tidak ingin mencampurinya. Jadi kalau sudah berumah tangga ada masalah apapun hanya suami dan istri yang tau. Terkecuali kalau yang bermasalah bicara dengan anggota keluarganya, ya itu sih lain ceritanya yah tapi meskipun seperti itu keluarga tetap tidak akan banyak ikut campur untuk masalah yang bersifat pribadi.

5. Menambah pengetahuan

Disini nilai plus menikah dengan bule. Karena banyak pengalaman yang bisa kita ambil. Kita bisa banyak belajar hal-hal baru, menambah pengetahuan tentang negaranya, kebudayaannya, kebiasaannya, seperti memelihara & menjaga kebersihan, bersosialisasi, dsb.




Itulah sebagian kecil dari suka dukanya menjadi istri bule. Gw bisa memahami menikah dengan bule bukanlah suatu hal yang mudah untuk diterima masyarakat kita. Gw hanya mensyukuri semua yang sudah gw miliki. What other people think of me is none of my business. Dan perlu kalian ketahui, menikah dengan bule itu bukan suatu hal yang luar biasa, istimewa maupun patut dibanggakan. Yang luar biasa dan istimewa itu adalah ketika kita menikah dengan orang yang kita cintai & mencintai kita :)